6 Feb 2008
is it real hard to be grown up?
to have just such a mature-minded fvcking brain?
that's all i wanted for, God
mungkin emang gampang (banget) untuk cuma tumbuh. makan aja tuh 4 sehat 5 sempurna. selesai deh. tapi gak segampang itu untuk ngebikin otak lo tumbuh, tumbuh dewasa dan bisa berfikir selayaknya orang dewasa. susah banget rasanya.
buat orang yang tergolong udah tau tujuan, yaitu jadi dewasa kayak gue aja masih butuh sejuta effort buat ngewujudin itu semua. dan sampe sekarang, i guess i only have reached 3 out of 100%. geela, mati aja lo nsy.
facts that i've found:
1. Dewasa itu pilihan. kalo gue sih, setiap kali gue menghadapi suatu masalah, gue selalu merasa kalau gue punya dua pilihan yang pertama kali muncul: hadapi atau hindari. dan biasanya sih, biasanya ya, gue lebih memilih untuk menghindar. okay you might call me a freaky loser, but hey i am not the only one. terus kalo udah gue hindari, then gue dihadapkan dengan pilihan lain: terus tersakiti oleh perasaan sendiri atau balik lagi ke pilihan pertama. biasanya, lagi2 biasanya, gue sih milih balik ke pilihan pertama dan mengganti options gue menjadi Hadapi, sob. and then as time goes by, gue selalu berharap kalo gue bisa membuka pikiran gue lebih luas, just like the elders did.
2. The Easiest way to forgive someone is to look into the damn world by his/her eyes. alias mengganti sudut pandang masalah kita dengan sudut pandang si pelaku kriminal (kriminal yg terjadi menurut our damn fvcking brain). dengan begitu biasanya, biasanya otak gue bisa lebih terbuka untuk menerima kesalahan dia, malah biasanya gue jadi malu sendiri, karna kalo gue jadi dia, maybe i'd do something even worse than that. watch out, people. tapi akhirnya gue menemukan kasus yang 'tidak biasa', sebuah kasus yang akhirnya memaksa gue meletakkan kata -biasanya- instead of -selalu-. sebuah kasus di mana setelah gue berfikir dan merenung dan berimajinasi se-kreatif mungkin, gue tetep aja ga pernah bisa menerima kesalahan cecunguk kriminal itu. gatau kenapa, gue selalu berfikir kalo gue jadi dia, well, honestly, i will never do that, even if i were him/her. fvck them anyway
3. The Hardest part to get into mature is Forgiving. ga perlu penjelasan, kan? Mahatma Gandhi pernah bilang sama gue: “The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong.” tapi mau gimana lagi dong, gue juga gak ngerasa gue strong. so? what the hell should i do?
4. All we need is love, really. SEHARUSNYA, kita itu lebih banyak mencintai, bukannya berharap dicintai. harusnya kita bisa ngeliat dunia ini sebagai sebuah dunia yang indah banget, yang semua orangnya selalu baik. yang meskipun lo di jutekin, lo masih bisa sayang sama tuh orang, dengan mncoba berpikir kalo tuh orang cuma lagi pegel nahan boker. Tapi sayangnya oh sayangnya, susah betul tampaknya.
this is the world coming down on my head. eh mahatma gandhi, ga usah sotoy doangan deh lo, ajarin gue dong, what to do and how to?
Labels: heavy (enough) thoughts
corpsman ; Wednesday, February 06, 2008